WONOGIRI, suaramerdeka.com - Untuk mendukung
percepatan terwujudnya program Wonogiri sehat, idealnya disemua
desa/kelurahan minimal harus ada seorang perawat. Keberadaan insan
perawat yang bertugas di semua desa/kelurahan, akan mampu berperan
menjadi ujung tombak terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat.
"Kalau Pemkab Wonogiri segera mampu mewujudkan
adanya program satu desa satu perawat, niscaya pelayanan kesehatan
kepada masyarakat di Kabupaten Wonogiri dapat semakin ditingkatkan.
Demikian pula dengan program Wonogiri sehat, dapat lebih dimantapkan
lagi," tegas Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten
Wonogiri, Mubarok SKM.
Penegasannya ini, Kamis (13/9),
disampaikan di sela-sela kesibukannya menghadiri acara halalbihalal
keluarga besar PPNI Kabupaten Wonogiri, yang dipadukan dengan
silaturahim dengan para pengurus PPNI se Solo Raya. Acara yang digelar
di gedung Giriwahana Wonogiri ini, dibuka dengan penyampaian laporan
Ketua Panitia Nonot Sumarsono SKM MKes.
Ikut hadir memberikan
sambutan, Bupati Wonogiri Danar Rahmanto dan Ketua PPNI Korwil Surakarta
Indarto SKep MKes. Tampil menyampaikan ceramah hikmah halalbihalal,
Ustaz H Nahdi dari Pondok Pesantren (Ponpes) Mambaul Hikmah Kecamatan
Selogiri Wonogiri.
Kata Mubarok, jumlah perawat di Kabupaten
Wonogiri yang saat ini telah masuk sebagai anggota PPNI, totalnya ada
sebanyak 1.500 orang. Tapi, mayoritas mereka bertugas di rumah sakit
pemerintah dan sejumlah rumah-rumah sakit swasta di Kabupaten Wonogiri.
Hanya sebagian kecil, yang bertugas di Puskesmas-Puskesmas. Persoalannya
sekarang, tidak semua desa/kelurahan memiliki lembaga Puskesmas.
PPNI Kab. Bogor